Postingan

Anak Kantoran, Perjalanan Memaknai Hidup Dewasa Muda di Dunia Kerja - Samuel Ray

Gambar
Judul      : Anak Kantoran          Perjalanan Memaknai Hidup Dewasa Muda di Dunia Kerja Penulis      : Samuel  Ray Illustrator    : Yoelanda Sari Penerbit      : Gramedia Pustaka Utama Sebagai salah satu bagian dari masyarakat yang sudah lebih dari lima tahun menjalani sebagian kehidupannya sebagai Anak Kantoran, selesai membaca buku ini saya sempat termenung lama. Ternyata banyak hal yang perlu saya pikirkan kembali, diantaranya tentang akan dibawa kemana karir saya kedepannya. Kehidupan kerja memang pahit getir plus ada manis-manisnya juga, ini sepaket, tak terpisahkan bagai dua keping sisi mata uang. Ada kalanya saya merasa kesal, sedih dan putus asa. Di lain waktu saya sangat menikmati pekerjaan saya, lingkungan yang saya anggap sebagai rumah kedua, dan pastinya hari yang ditunggu-tunggu oleh semua Anak Kantoran, yakni hari gajian. Buku dengan nuansa biru unyu-unyu ini  adalah buku ked...

The Gift of Imperfection / Tak Apa-Apa tak Sempurna

Gambar
Judul : The Gift of Imperfection / Tak Apa-Apa tak Sempurna Penulis : Brene Brown,  Ph.D., L.M.S.W. Penerbit : Gramedia Pustaka Utama (2020) Pernahkah kita khawatir dengan pendapat orang lain terhadap diri kita? Biasanya kita adalah seseorang yang tenang dan terkendali. Menjadi tenang dan terkendali adalah pilihan tepat dalam kehidupan bermasyarakat. Namun pernahkan kita merasakan bahwa menjadi tenang dan terkendali itu membuat kehidpan kita menjadi kurang 'hidup' karena kita terlalu mengkhawatirkan pendapat orang lain. Kita yang biasanya sempurna tanpa cela, suatu hari menunjukkan kekurangan yang sebenarnya lumrah. Tekanan hidup sempurna tersebut membuat kita menjalani hari-hari dibawah bayang bayang pendapat orang sehingga kehidupan kita menjadi kurang bermkna. Agak sulit memahami buku ini,  pemilihan kata-katanya menurut saya kurang pas, entah dikarenakan beberapa istilah lbih populer jika tetap menggunakan bahasa aslinya atau bisa jadi saya pribadi yang kurang familiar den...

Harbin / 하얼빈

Gambar
mungkin saja tulisan ini mengandung spoiler Film dengan tema perjuangan kemerdekaan selalu membuat aku terharu, perasaan itulah paling kuat ku rasakan setelah keluar dari teater. Awalnya aku sempat ragu, dengan rating 17+ tentunya akan cukup banyak ketidaknyamananku dalam menyaksikan film ini. Tampaknya, kekhawatiranku nyatanya tidak terlalu mengganggu, memang di beberapa bagian terlebih saat scene Pertempuran Gunung Sina aku jerih saat menontonnya. Namun semua itu terbayarkan dengan sinematografi gurun, sungai luas yang membeku dan salju yang ciamik. Di beberapa scene vibe Harry Potter sempat aku rasakan (mungkin pengaruh perpaduan outfit, orchestra, setting tempat). Aku tidak menyesali keputusanku untuk menonton di bioskop. Perpaduan sinematografi dan sound bener-benar memukau! Mungkin saja pengalaman tersebut tidak akan semenggugah ini jika disaksikan lewat layar kaca. Akting Hyun-bin juga keren banget, sepanjang film cukup sering wajah karakter Ahn Jung-geun di shoot close-up, dan ...

Love Your Enemy - 사랑은 외나무다리에서

Gambar
Tulisan ini mungkin mengandung SPOILER Dua orang dengan nama yang sama lahir dihari yang bersamaan, sedari bociels selalu adaaaa aja yang jadi bahan berantem. Ternyata emang sejak zaman kakek mereka, Keluarga Seok dan Keluarga Yun emang doyan saling berantem. Suatu hari setelah 18 tahun berpisah mereka bertemu kembali. Seok Ji-won, cowok ganteng tapi super nyebelin sekarang menjadi ketua yayasan di sekolah tempat Yun Ji-won mengajar sebagai guru olahraga. Apakah setelah dewasa interakasi mereka menjadi lebih calm dan berwibawa? Tentu tidak, Ferguso! Kelakuan mereka masih tetap sama kayak 18 tahun lalu, masih suka saling tereak dan jambak-jambakan. Chaos! Ternytaaaa... dulu saat masih SMA Seok Ji dan Yun Ji sempat menjalin hubungan, uwuuu... Seok muda yang hobi-nya main sepak bola nantangin Yun si Juara Kelas untuk taruhan, siapa jadi juara kelas. Jika Yun menang, Seok harus manggil Yun 'nuna' seumur hidup. Sebaliknya jika Seok yang menang, Seok dan Yun akan pacaran. Yun tentu s...

Light Shop / 조명가게

Gambar
Hai, ini adalah post pertamaku setelah sekian lama. Kali ini aku mau cerita drama yang patut di tonton untuk pecinta drama korea dengan unsur misteri, horror tapi ada mewek-meweknya. Mungkin saja tulisan ini mengandung spoiler. === Setelah maju mundur mau nonton atau skip, akhirnya aku memberanikan diri untuk menontonnya. Mengikui guide yang banyak di share teman-teman sosial media, aku menonton episode 1 sampai dengan 4 sesuai anjuaran, DO NOT WATCHING ALONE AT NIGHT . Karena beneran serem cuiii.. (buat aku loh ya, level takut kita beda-beda 😆) Drama ini ada dua fase, fase pertama episode 1 sampai 4. Fase ini pengenalan tokoh dan world building. Kita diajak keliling melihat seperti apa sih dunia di Light Shop ini, dunia selalu malam, gelap, suasanya seram, lalu kita bakal bertemu orang-orang, yang tampak aneh dan tidak biasanya. Misterinya kerasa banget, kita bakal bertanya-tanya, dia itu siapa? kenapa dia seperti itu, apa hubungan antar tokoh, ini dunia apaan? Gelap, hujan, cuman ad...

Hichki (2018) - Menjadi Guru yang di Rindukan

Bollywood selalu punya kesan tersendiri. Kali ini melalui Hichki, yang bercerita tentang sebuah kelas dengan guru nya. Seorang guru dengan syndrome Tourette yang di perankan dengan apik oleh Rani Mukerji. Film ini sebenarnya sudah rilis tahun 2018 silam. Hanya saja saya baru mengingat dan menontonnya beberapa saat yang lalu. Saya memang bukan Bollywood lover, tapi harus saya akui bahwa, banyak film Bollywood yang sungguh menggetarkan hati. Bukan hanya romansa cinta. Tentang persahabatan (Three Idiots) dan tentang sekolah dan anak-anak (Tere Zameen Per) sangat menarik untuk di tonton. Mengangkat tema tentang dunia Pendidikan - yang mungkin sedang in di India sana - dengan penokohan yang unik dan manusiawi. Membuat menonton Hichki serasa emosi di aduk-aduk. Murid - murid Ms. Naina Mathur bikin emosi turun naik, tertawa, kesal, bahkan saya pun ikutan bangga dengan prestasi murid-muridnya. Dari film ini berapa poin yang sangat menarik yaitu peran seornag guru. Baik saya maupu...

BUNUH DIRI

Beberapa hari lalu, sebuah feed di Instagram menarik perhatian saya. Sharing session psikologi persembahan dari @te.mali dengan topik bahasan "Cegah Bunuh Diri dengan Kenal Diri" pemateri oleh Nisrina Rizkia (Millenial Life Coach) Latar pendidkan saya bukan psikologi, namun sejak lama saya tertarik dengan bahasan psikologi. Saya mengingat beberapa novel psikologi yang sempat saya baca sejak zaman SMA dulu, diantaranya 24 Wajah Billy karya Daniel Keyes dan Sheila karya Torey Hayden. Entah novel-novel tersebut menggabarkan tentang ilmu psikologi atau tidak, saya tidak tahu. Yang pasti membacanya sangat menarik untuk saya. Belakangan ini saya juga sangat tertarik dengan parenting, yang tentunya berkaitan erat dengan ilmu psikologi. Baru-baru ini kita mendapat kabar duka dari teman kita di salah satu universitas bergengsi di Indonesia, mengenai kasus bunuh diri.